Jumat, 01 April 2011

lawas samawa

lawas merupakan identitas dari kabupaten sumbawa barat, sepertihalnya madu dan susu kuda liar. lawas merupakan sajak/syair yang terdiri dari tiga bait, bedah dengan syair pada umumnya yang terdiri dari empat bait. lawas biasa di lantunkan pada upacara-upacara atau waktu-waktu tertentu seperti masa matak, barembuk, pangantan, basumat, barapan kerbau, pacuan kuda, mengungkapkan cinta atau lamaran kepada seorang gadis.
tetapi karena era globalisasi, lawas tergantikan dengan lagu-lagu yang lagi ngetren, dan sangat jarang kita temui pemuda pemudi yang bisa berlawas ria. ini sangat memperihatinkan. padahal kita diajarkan untuk selalu membudayakan budaya karena budaya merupakan identitas sebuah daerah. oleh karena itu budaya lawas ini perlu dilestarikan. dan ini tanggungjawab pemerintah daerah untuk memperkenalkan lawasini baik itu pada tataran lokal regionao, nasional bahkan internasional sekalipun. ini bisa dilakukan jika seruh elemen masyarakat bersatu padu dalam menjaga kelestarian lawas ini. kedua melakukan inventarisasi lawas. ini harus segera dilakukan oleh pemerintah karena melihat para penghafal lawas makin sedikit. ketiga melakukan pentas budaya lawas.
jangan sampai kita dicap generasi pelupa sejarah seperti pesan bung karno JANGAN SEKALI-KALI LUPA AKAN SEJARAH.
contoh lawas muda mudi.
ajan aku dadi jangi 
ya ku ngawang mara 
pio metokal adik kulenok

pio ijo lete mega 
satekusa sai nyawa
ling sopo sifat kuke adik





durianku sengke manis kadu 
kadu ku tibar keate
no anatan ku sayang adik

Tidak ada komentar:

Posting Komentar